Mengenali Belantara Bernama Internet Marketing

Terima kasih pakMo dan TDA Batam yg mengajak sharing ttg Mengenal Belantara Internet Marketing. Awalnya kaget dg judulnya, serem juga ya? "Hutan Belantara" Tp memang sedikit banyak istilah "hutan belantara" bisa menggambarkan dunia Internet. OK, kita akan gunakan hutan belantara ini sbg alat analogi. Setuju ya? Agar bisa lbh mudah menjelaskan. Asumsi saya, di grup ini disamping yg baru mengenal ttg Internet Marketing (sy singkat IM ya?) tentu ada juga yg sudah pengalaman, bahkan ada yg sudah "mastah" disini, istilah ini artinya yg dipanggil mastah sdh layak diminta sharing dan diangkat jadi mentor IM. Nah, nnt mhn para mastah meluruskan jika saya ada yg salah ya... Untuk lebih mudahnya bagi teman2 memahami IM, scr garis besar kita bagi menjadi 2 berdasarkan apakah kita sbg pemilik produk atau bukan. Dan dibagi 2 berdasar bgmn kita mendatangkan trafik: paid traffic (beriklan) atau free traffic (SEO/Viral di SocMed). Free traffic atau gratis disini sebenarnya tdk gratis. Kita melakukan aktifitas2 yg kesannya tidak mengeluarkan biaya, krn tidak perlu membayar biaya iklan, tetapi sesungguhnya kita menggunakan waktu kita, dan banyak waktu yg dibutuhkan untuk itu. Waktu untuk belajar dan waktu untuk eksekusi rencana promosi kita. Plus kita butuh Tool yg tidak murah. Ingat, waktu tidak gratis, bahkan waktu merupakan aset paling berharga milik kita. Nnt ini kita bahas lagi. Free traffic: - SEO (Search Engine Optimization) - Viral post di SocMed (FB post di timeline, Group, Page, Twitter, Instagram, Pinterest, LinkedIn, G+, dll) - Video Sharing sites (YT, DM, Vimeo dll) - Forum OK, ini contoh2 paid traffic: - FB ads - Twitter ads - Instagram ads - Forum banner ads - Blog banner - Google AdWords, Bing Ads - Mobile banner - Semua yg harus bayar agar promosi kita jalan Sy selalu melakukan customer profiling dulu target marketnya siapa? Spt disampaikan pak Miftachul dan pakGun, harus tahu target marketnya kalo di online disebut membuat Avatar Spt tokoh kartun ya? Dg mengetahui target market dan mempunyai Avatar tsb, maka kita baru mulai merancang program promosinya Avatar itu salah satunya mengetahui dimana tempat berkumpulnya, spt fb group, forum, grup WA, Tele dll Misal kita mau beriklan di FB Krn kita tahu Avatar kita berkumpul di grup2 tertentu maka di dashboard iklan FB kita pilih grup2 dimana Avatar berkumpul Pak Minun kasih contoh produknya, kita coba buat case study Saya mau memasarkan mesin Photocopy multifungsi yang untuk small ofiice pak To
Contoh Avatar dr saya: unt produk game online yg sdg sy promosikan
Nah, pak Minun buat Avatarnya dulu
siapa yg butuh? small office
Siapa yg punya keputusan beli? pemiliknya
Biasanya ownernya sendiri
siapa yg mempengaruhi pengambil keputusan? karyawannya. Yg mana? OB? Sekretarisnya?
Platform apa yg banyak business owner berkumpul?
Biasanya karyawan office, spt administrasi atau kartawan operasional
Kalo di offline mgkn lap golf dan kopitiam 🙂
LinkedIn 80% membernya professional, trmsk business owner, entrepreneur
Forum2 entrepreneur jg tempat mereka diskusi
Mgkn bisa ditemukan FB groups berkumpulnya business owner
Iklan di blog2 wirausaha jg bisa
Targeting iklan di FB itu sgt detil
Krn yg ngisi adl pemilik akun fb
Avatar hrs detil, sedetil2nya
sampe2 kita kasih nama agar kita bisa mengenal dg sgt dekat
Misal unt small business owner:
laki-laki (mayoritas ya), umur 25-45, lulusan D3-S1, sdh berkeluarga, memiliki mobil dll...
interest dg blog2 wirausaha, fb group ttg wirausaha
member TDA, cuma di FB blm ada entri ini 😀
apa lagi?
Itu semua bisa dijadikan target di FB ads
Bisa juga iklan di Google Adwords
Beda platform beda mindset, yg akan menentukan kita membuat materi iklan
di FB, orang menghabiskan waktu chatting, cek apa yg diposting teman/saudara, ada berita apa yg rame, cek gosip, dll
mindsetnya bukan mencari produk atau mau beli
Cara iklannya tdk bisa hard selling
Lain dg orang ngetik di search engine spt google
mmg niat mencari informasi
bisa informasi produk/jasa, atau how to (bgmna caranya), dll
di Adwords, kita bisa hard selling dg strong headline dan penjelasan singkat di body copy-nya, plus call to action (CTA) di kahir body copy
Iklan yg sesuai dg interest saya, misal promosi seminar ttg wirausaha, akan menarik saya dan membuat saya membaca
Jika ada iklan motor, itu mengganggu
Krn tdk sedang cari motor
Apa yg terjadi kalo kita beriklan ke target yg salah di FB?
Relevansi akan rendah, konversi akan rendah juga
Lbh parah, jika target kita ngeklik tombol "hide" I don't like it
Iklan yg relevansinya rencah, akan mahal biayanya
Lain dg sy ke google, ketik "mesin fotokopi terbaru"
Kalo iklan ngga ketahuan siapa pengiklannya
Orang tdk serta merta membeli produk hanya dg melihat iklan sekali saja
Butuh waktu bbrp kali iklan, agar familiar dg target
Brand2 besar, mana pernah berhenti beriklan
Agar menjaga brand mereka menjadi top of the mind
Saat mau beli sabun, ingatnya merk x. Scr psikologis saat kita di supermarket kita cari merk x tsb
di FB ada fasilitas "frequency", mgkn sdh pada tahu kalo pernah beriklan di fb
kita bisa set berapa kali iklan tersebut tayang ke orang yg sama
Kalo sy ke google ketik "mesin fotokopi murah" itu ada intensi untuk membeli fotokopi murah
di Search Engine, intention keyword ini yg penting.
Sering juga disebut buying keyword
coba aja di google ketik "beli" terus klik spasi
Ada suggestion keywords disana
Atau "beli mesin fotokopi "
itulah kata2 yg banyak dicari orang
nah, kita beriklan di Adwords dg menggunakan keywords
Sebenarnya apa yang membuat orang tertarik membeli produk kita pak To, apakah faktor kebutuhan atau faktor emosi ?
Tergantung produknya pak Minun
mesin Fotocopy ya kebutuhan
tp faktor emosi bisa dimainkan sbg trigger
di dunia marketing ada yg dinamakan angle
Bgmn mengemas suatu produk untuk dijual ke segmen pasar tertentu
mengemas dlm artian memposisikan suatu produk agar sesuai dg segmen yg dituju
Misal cara menjual mesin fotocopy ke orang keuangan, beda dg orang teknik
apa concernnya orang keuangan?
harga murah, operational cost rendah, bisa dicicil, awet,  garansi lama, free ongkir, dan sejenisnya
bgmn menjual ke orang yg punya background teknikal?
Free maintenance?
iya, itu concern mereka
ngga repot dg jargon yg berbeda
product presentation berbeda tergantung kpd siapa kita jual
Sebelum membuat iklan, kita set targetnya apa
apakah lgsg sales atau leads dulu baru dirubah ke leads
untk produk dg harga mahal spt mesin fotocopy, sulit lgsg menjual online kecuali pengunjung sdh riset dulu produknya, sdh punya pilihan mau beli merk dan tipe apa
Nah, kita bs buat website jenis review product
pak Minun bisa punya 2 website. 1 website corporate, website lainnya yg terpisah adl review mesin fotocopy
isinya review dan tips cara perawatan, manual dll
product review lick back ke website corporate
yg satu hard selling, satunya soft selling
nulis product review di website perusahaan yg menjual produk tsb, trust factornya rendah.
Yg satu edukasi
menjual ke orang yg well educated thdp produk kita, jauh lbh mudah
kalo perlu ada artikel cara service dan tanya jawab
Mgkn hanya sedikit kok yg mau melakukan service sendiri, lbh banyak yg diserahkan kpd ahlinya
website kedua meng"endorse" produk dan jasa website pertama
Disadur dari Kuliah Telegram Komunitas TDA Batam
By Pak Irfantony Owner BatamDinar.com
0
www.scriptsell.net